LANGKAH KERJA
Langkah kerja pada kasus ini
dibagi menjadi dua tim yang memiliki fungsi yang berbeda, dimana tim yang
pertama bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router dan tim yang kedua
bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router sebagai bridge atau switch.
Berikut pembagian tugasnya :
1. Tim
/ kelompok pengkonfigurasi router : Kelompok 2
2. Tim
/ kelompok pengkonfigurasi bridge :
a.
Bridge 1 : Kelompok 1 dan Kelompok 7
b.
Bridge 2 : Kelompok 4 dan kelompok 8
c.
Bridge 3 : Kelompok 5 dan kelompok 9
d.
Bridge 4 : Kelompok 6 dan kelompok 10
A.
Langkah kerja pengkonfigurasi router
1.
Nyalakan perangkat – perangkat yang akan
digunakan pada studi kasus kali ini, dimana perangkat utamanya adalah komputer
dan mikrotik router board.
2.
Hubungkan komputer dengan perangkat router
menggunakan media kabel UTP Straight melewati port 1 yang tersedia diperangkat
mikrotik.
3.
Pada komputer yang sudah terkoneksi secara fisik
dengan mikrotik, buka winbox yang sudah tersedia (bisa didownload langsung dari
mikrotik atau di website resmi mikrotik). Kemudian klik menu browse dan pilih
mac address atau ip address yang tersedia di kolom daftar dan kemudian klik
connect.
4.
Setelah masuk kedalam interface winbox, maka
kita akan melihat konfigurasi default yang sudah terpasang di mikrotik tersebut.
Untuk itu kita perlu melakukan reset sistem sehingga kita dapat melakukan
konfigurasi sesuai dengan kebutuhan kita.
5.
Bukalah sebuah terminal beru dengan mengklik
menu new terminal yang terletak di menubar sebelah kiri winbox. Setelah
terminal terbuka, ketikkan “sys reset” ( tanpa tanda petik) kemudian akan ada
peringatan apakah ingin mereset atau tidak, tekan “y”.
6.
Kemudian akan muncul popup dilayar kita yang
menyatakan bahwa koneksi ke router sudah terputus. Ini dikarenakan saat kita
mereset maka ip address yang terkonfigur di mikrotik tadi ikut hilang dan juga
router otomatis melakukan restart.
7.
Setelah keluar dari winbox, buka kembali winbox
yang baru dan cari kembali perangkat mikrotik kita dengan mengklik tombol
browse dan pilih perangkat tersebut setelah terlihat dan klik connect.
8.
Pada saat kita telah kembali masuk ke interface
winbox, maka akan ada sebuah jendela yang memberikan kita pilihan apakan akan
menghapus konfigurasi dari pabrik atau akan membiarkannya saja. Untuk ini, kita
pilih Remove Configuration sehingga seluruh setingan yang ada di mikrotik akan
hilang dan kita dapat menyeting sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.
9.
Setelah itu langkah selanjutnya adalah
memberikan ip address pada setiap port yang tersedia sesuai dengan kebutuhan
yang telah di jabarkan diawal tadi.
10.
Klik menu IP à
Address à
[+], kemudian akan muncul jendela yang meminta kita untuk memasukkan
konfigurasi untuk menambah ip address pada port yang kita tentukan tersebut.
Port yang digunakan dimulai dari port 2 sampai port 5. Port 1 dicadangkan jika
terjadi sesuatu nantinya, seperti jika ingin terkoneksi ke jaringan internet.
Berikut printscreen untuk setingan ethernet 2 sampai ethernet 5.
11.
Karena
kita akan menggunakan access point sebagai salah satu media untuk terkoneksi ke
router, maka kita harus mengaktifkan wifi yang secara default tersetting
disable. Caranya adalah buka menu wireless kemudian pada list yang tersedia
terdapat sebuah wla yang berwarna buram karena dinonaktifkan. Untuk itu klik 2x
pada wlan tersebut dan kemudian klik enable untuk mengaktifkannya.
12.
Setelah itu klik tab wireless masih di jendela
untuk mengaktifkan wireless tadi, kemudian pada bagian mode, ganti menjadi ap
bridge, kemudian klik tombol OK.
13.
Untuk mempermudah client terkoneksi ke jaringan
yang kita buat, maka penggunaan IP DHCP sangatlah membantu disini. Untuk itu
kita perlu mengkonfigurasi router supaya dapat memberikan IP secara dinamis
kepada client yang ingin terkoneksi dengan router kita. Caranya adalah klik
menu IP à
DHCP àDHCP
Setup. Kemudian atur ethernet berapa yang akan kita pilih untuk diberikan ip
dinamis kepada client (dalam kasus ini semua ethernet diberikan ip dhcp).
Secara default saat kita membuat ip dhcp, sistem akan menawarkan ip yang akan
diberikan kepada client secara otomatis, kita dapat melakukan perubahan sesuai
dengan kebutuhan kita. Pada kasus ini kareba menggunakan subnetting /28, maka
ip yang dapat dipakai persubnet nya hanya 14 host saja, untuk itu maka kita
cukup menggunakan ip yang sudah terseting secara otomatis oleh sistem saja pada
saat sistem meminta untuk menginputkan range ip yang akan diberikan ke client
pada setiap ethernetnya. Sistem juga akan meminta untuk memasukkan DNS Server,
disini cukup isikan saja 10.1.1.5.
14.
Konfigurasi untuk router telah selesai.
B.
Langkah kerja pengkonfigurasi bridge.
1.
Untuk persiapan awal hingga melakukan reset
sistem, sama seperti cara untuk mengkonfigurasi router diatas.
2.
Setelah sistem direset, maka setingan yang ada
di dalam routerpun sudah tidak ada.
3.
Kemudian klik menu Interface à [+] (tanda tambah), dan lakukan setingan seperti berikut.
Kemudian klik menu Interface à [+] (tanda tambah), dan lakukan setingan seperti berikut.
4.
Kemudian pilih tab ports, dan tambahkan semua
port yang akan difungsikan sebagai swtich. Lakukan langkah seperti berikut.
5.
Sehingga hasilnya akan menjadi seperti berikut,
dan router sudah bisa difungsikan sebagai switch.
0 komentar:
Posting Komentar