Senin, 03 Juni 2013

rancang bangun jaringan satu lantai beberapa ruangan




LANGKAH KERJA
Langkah kerja pada kasus ini dibagi menjadi dua tim yang memiliki fungsi yang berbeda, dimana tim yang pertama bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router dan tim yang kedua bertugas sebagai tim yang mengkonfigurasi router sebagai bridge atau switch.
Berikut pembagian tugasnya :
1.       Tim / kelompok pengkonfigurasi router : Kelompok 2
2.       Tim / kelompok pengkonfigurasi bridge :
a.       Bridge 1 : Kelompok 1 dan Kelompok 7
b.      Bridge 2 : Kelompok 4 dan kelompok 8
c.       Bridge 3 : Kelompok 5 dan kelompok 9
d.      Bridge 4 : Kelompok 6 dan kelompok 10

A.      Langkah kerja pengkonfigurasi router
1.       Nyalakan perangkat – perangkat yang akan digunakan pada studi kasus kali ini, dimana perangkat utamanya adalah komputer dan mikrotik router board.
2.       Hubungkan komputer dengan perangkat router menggunakan media kabel UTP Straight melewati port 1 yang tersedia diperangkat mikrotik.
3.       Pada komputer yang sudah terkoneksi secara fisik dengan mikrotik, buka winbox yang sudah tersedia (bisa didownload langsung dari mikrotik atau di website resmi mikrotik). Kemudian klik menu browse dan pilih mac address atau ip address yang tersedia di kolom daftar dan kemudian klik connect.
4.       Setelah masuk kedalam interface winbox, maka kita akan melihat konfigurasi default yang sudah terpasang di mikrotik tersebut. Untuk itu kita perlu melakukan reset sistem sehingga kita dapat melakukan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan kita.
5.       Bukalah sebuah terminal beru dengan mengklik menu new terminal yang terletak di menubar sebelah kiri winbox. Setelah terminal terbuka, ketikkan “sys reset” ( tanpa tanda petik) kemudian akan ada peringatan apakah ingin mereset atau tidak, tekan “y”.
6.       Kemudian akan muncul popup dilayar kita yang menyatakan bahwa koneksi ke router sudah terputus. Ini dikarenakan saat kita mereset maka ip address yang terkonfigur di mikrotik tadi ikut hilang dan juga router otomatis melakukan restart.
7.       Setelah keluar dari winbox, buka kembali winbox yang baru dan cari kembali perangkat mikrotik kita dengan mengklik tombol browse dan pilih perangkat tersebut setelah terlihat dan klik connect.
8.       Pada saat kita telah kembali masuk ke interface winbox, maka akan ada sebuah jendela yang memberikan kita pilihan apakan akan menghapus konfigurasi dari pabrik atau akan membiarkannya saja. Untuk ini, kita pilih Remove Configuration sehingga seluruh setingan yang ada di mikrotik akan hilang dan kita dapat menyeting sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.

9.       Setelah itu langkah selanjutnya adalah memberikan ip address pada setiap port yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang telah di jabarkan diawal tadi.
10.   Klik menu IP à Address à [+], kemudian akan muncul jendela yang meminta kita untuk memasukkan konfigurasi untuk menambah ip address pada port yang kita tentukan tersebut. Port yang digunakan dimulai dari port 2 sampai port 5. Port 1 dicadangkan jika terjadi sesuatu nantinya, seperti jika ingin terkoneksi ke jaringan internet. Berikut printscreen untuk setingan ethernet 2 sampai ethernet 5.



11.    Karena kita akan menggunakan access point sebagai salah satu media untuk terkoneksi ke router, maka kita harus mengaktifkan wifi yang secara default tersetting disable. Caranya adalah buka menu wireless kemudian pada list yang tersedia terdapat sebuah wla yang berwarna buram karena dinonaktifkan. Untuk itu klik 2x pada wlan tersebut dan kemudian klik enable untuk mengaktifkannya.
12.   Setelah itu klik tab wireless masih di jendela untuk mengaktifkan wireless tadi, kemudian pada bagian mode, ganti menjadi ap bridge, kemudian klik tombol OK.
13.   Untuk mempermudah client terkoneksi ke jaringan yang kita buat, maka penggunaan IP DHCP sangatlah membantu disini. Untuk itu kita perlu mengkonfigurasi router supaya dapat memberikan IP secara dinamis kepada client yang ingin terkoneksi dengan router kita. Caranya adalah klik menu IP à DHCP àDHCP Setup. Kemudian atur ethernet berapa yang akan kita pilih untuk diberikan ip dinamis kepada client (dalam kasus ini semua ethernet diberikan ip dhcp). Secara default saat kita membuat ip dhcp, sistem akan menawarkan ip yang akan diberikan kepada client secara otomatis, kita dapat melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan kita. Pada kasus ini kareba menggunakan subnetting /28, maka ip yang dapat dipakai persubnet nya hanya 14 host saja, untuk itu maka kita cukup menggunakan ip yang sudah terseting secara otomatis oleh sistem saja pada saat sistem meminta untuk menginputkan range ip yang akan diberikan ke client pada setiap ethernetnya. Sistem juga akan meminta untuk memasukkan DNS Server, disini cukup isikan saja 10.1.1.5.



 
14.   Konfigurasi untuk router telah selesai.



B.      Langkah kerja pengkonfigurasi bridge.
1.       Untuk persiapan awal hingga melakukan reset sistem, sama seperti cara untuk mengkonfigurasi router diatas.
2.       Setelah sistem direset, maka setingan yang ada di dalam routerpun sudah tidak ada.
3.      
Kemudian klik menu Interface à [+] (tanda tambah), dan lakukan setingan seperti berikut.


 
4.       Kemudian pilih tab ports, dan tambahkan semua port yang akan difungsikan sebagai swtich. Lakukan langkah seperti berikut.

5.       Sehingga hasilnya akan menjadi seperti berikut, dan router sudah bisa difungsikan sebagai switch.




0 komentar:

Posting Komentar